B.S.P. Corp.

Archive for April 6th, 2009

SEBANYAK 200 orang ikut pelatihan program kewirausahaan yang dilaksanakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Selasa (6/3) bertempat di Aula MUI Kota Bandung Jalan Terminal Sadang Serang No 13 Bandung.
Menurut Ketua Bidang Pembinaan Ekonomi MUI Kota Bandung Dr Ir H Arsyad Ahmad, MPd selaku Ketua Pelaksana pelatihan, program pelatihan kewirausahaan dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan yang berfokus untuk pembinaan ekonomi umat berbasis masjid dengan menumbuhkan jiwa wirausahaan dan kemandirian para pemuda.
Latar belakang dilaksanakan program pelatihan kewirausahaan berkelanjutan ini dimulal dari potensi jumlah masjid lebih 2.500 dan 4.500 mushola di Kota Bandung. Jumlah yang banyak ini memberikan peluang yang sangat besar dan memberikan dalam peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kota Bandung, kata Arsyad.
Namun demikian potensi yang begitu besar ini, menurut Arsyad sangat disayangkan, karena komitmen masyarakat dalam mendirikan masjid belum diiringi dengan komitmen dalam kemakmurannya. Sehingga jumlah masjid dan jamaah yang begitu banyak ini belum menggambarkan adanya korelasi dengan tingkat kesalehan dan kesejahteraan masyarakat muslim Kota Bandung.
Dikatakan, masjid sebagai aset yang sangat potensial dalam peningkatan kualitas umat belum dirasakan keberadaannya dalam peningkatan kualitas kesejahteraan umat. Baik secara lahir maupun bathin.
Walaupun beberapa usaha telah dilakukan untuk mensejahterakan para pemuda, namun lanjut Arsyad belum bisa meningkatnya. Hal ini secara umum disebabkan karena jumlah sumber daya manusia atau kader terulama di bidang ekonomi masih kurang serta program-program tentang ekonomi rakyat baru sebatas wacana.
Dengan adanya para kader pelatihan kewirausahaan berkelanjutan angkatan pertama ini, diharapkan Arsyad, target di 30 kecamatan untuk tahun 2007 ini akan terbentuk 30 koperasi Syariah sebagal pilot project. Sedangkan target untuk tahun 2008 diharapkan 139 kelurahan yang ada di Kota Bandung sudah terbentuk koperasi syariah.
Dibentuknya koperasi syariah di masjid-masjid ini, tegas Arsyad merupakan upaya untuk mengurangi angka pengangguran. Yaitu dengan melatih para kader serta meringankan beban masyarakat dari jeratan para rentenir.
Tahap awal atau pembelajaran terbentuknya koperasi syariah di 30 koperasi syariah & BMT Syariah Percontohan ini, yaitu berupa simpan pinjam dengan modal sedikit demi sedikit yang diharapkan mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Bandung dan dana umat yang ada di DKM masing-masing, ujarnya.
Tahap selanjutnya, kata Arsyad lagi, apabila kope-rasi ini sudah terbentuk maka dana tersebut akan digulirkan ke masjid lain untuk membentuk koperasi serupa. Sehingga masjid-masjld yang akan di Kota Bandung memiliki koperasi syariah mandiri.
Sementara itu Asisten Ekbang dan Kesra Ir H Taufik Rakhman mengatakan bahwa salah satu program prioritas pembangunan kota adalah kemakmuran masyarakat kota minimal 11 % pada tahun 2008 yang lebih banyak peningaktan pemberdayaan masyarakat. LPE ini ditenlukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, dimana koperasi adalah salah satu lembaga ekonomi masyarakat yang diharapkan memberikan kontribusi yang besar terhadap target LPE tersebut.
Pemberdayaan koperasi sebagai salah satu komitmen Pemerintah Kota Bandung untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat apalagi memiliki potensi yang cukup besar. Dimana seandainya satu masjid memiliki minimal 50 jamaah kali 5.000 masjid. Sehingga memiliki anggota kurang lebih 250.000 anggota. Begitu besarnya potensi ini diharapkan dapat menjadikan solusi dengan mendirikan koperasi syariah di samping pemberdayaan ekonomi tadi, juga untuk memerangi rentenir dan kemiskinan, katanya. (ck-37)

Software BMT Free Download…!


April 2009
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930